Jumat, 30 November 2012

PRESIDEN YUNANI:

PRESIDEN YUNANI: RI BERPENGARUH DI NEGARA-NEGARA ISLAM

          London, 30/11 (ANTARA) - Presiden Yunani, Karolos Papoulias  menyampaikan penghargaannya atas peran besar Indonesia dalam "The Organisation of the Islamic Conference" (OIC) dan ingin meningkatkan kerja sama dalam "interfaith dialogue" mengingat Indonesia dipandang sebagai negara yang cukup berpengaruh di kalangan negara-negara Islam di dunia.

         Hal itu disampaikan Presiden Papoulias kepada Dubes RI untuk Republik Yunani, Benny Bahanadewa saat menyerahkan surat-surat kepercayaan di Istana Kepresidenan (Proedriko Megaro), Athena, Kamis.

         Sekretaris Pertama KBRI Athena, Jani Mediawati Sasanti, kepada ANTARA London, Kamis mengatakan dalam acara penyerahan surat-surat kepercayaan tersebut, Dubes RI didampingi Pelaksana Fungsi Politik, Fungsi Pensosbud dan Fungsi Protokol KBRI Athena.

         Rangkaian acara ini dimulai dengan penjemputan Dubes di Wisma Duta dengan kendaraan dan pengawalan khusus menuju  istana Yunani yang diterima Kepala Protokol Negara dan menerima penghormatan dari pasukan khusus istana Evzone dengan mendengarkan lagu kebangsaan Yunani, "Ymnos Eis Tin Eleftherian" (Hymn To Liberty).

         Dubes Benny Bahandewa memasuki ruang upacara (Hall of Ceremonies) dan diterima Presiden Yunani,  Karolos Papoulias untuk melakukan penyerahan Surat-Surat Kepercayaan.

         Presiden Karolos Papoulias  didampingi Menlu Dimitris L. Avramopoulos, Sekretaris Jenderal Kantor Kepresidenan, dan pejabat dari kantor Presiden lainnya yaitu Direktur Diplomatik dan Kepala Militer istana. 
    Dalam pembicaraan setelah penyerahan surat-surat kepercayaan, Presiden Papoulias mengungkapkan penghargaannya atas peran besar Indonesia dalam OIC. Yunani ingin meningkatkan kerja sama dalam interfaith dialogue mengingat Indonesia dipandang sebagai negara yang cukup berpengaruh di kalangan negara-negara Islam di dunia.

         Presiden Papoulias menyampaikan salam hormat kepada Presiden RI dan rakyat Indonesia, serta menyatakan keinginannya untuk dapat berkunjung ke Indonesia pada tahun 2013, sekiranya perekonomian Yunani pada tahun tersebut sudah membaik.

         Dalam kesempatan itu  Dubes menyampaikan terima kasih atas sambutan yang telah diberikan Pemerintah Yunani dan menyampaikan salam hangat dari Presiden RI dan rakyat Indonesia kepada Presiden dan rakyat Yunani.

         Dikatakannya Indonesia dan Yunani memilliki jalinan hubungan bilateral yang harmonis dan harapan untuk dapat mengembangkan upaya baru guna meningkatkan kerja sama antara kedua negara di berbagai bidang.

          Lebih lanjut diungkapkan kerja sama kedua negara di bidang politik dalam tataran multilateral telah berjalan dengan baik dengan adanya saling dukung pencalonan kedua negara.

          Dubes RI menilai penting peningkatan kerja sama di bidang ekonomi khususnya perdagangan dan pariwisata.

          Selain di bidang ekonomi, Dubes RI juga menambahkan bahwa Pemerintah Indonesia senantiasa berupaya memajukan kerja sama di bidang pendidikan dan budaya.

          Pemerintah Indonesia memberikan tujuh beasiswa dalam rangka program Darmasiswa kepada pemuda/pemudi Yunani dalam tahun ajaran  2012.

          Presiden Papoulias menghargai upaya yang dilakukan Indonesia di bidang ekonomi dan memuji Indonesia yang mempunyai tingkat perekonomian yang tinggi dan terus berkembang.

          Presiden menyatakan hubungan perdagangan Indonesia dan Yunani berjalan dan meningkat walaupun kedua negara mempunyai jarak yang berjauhan.

          Presiden Yunani menyampaikan penghargaan dan mengharapkan akan dapat berkunjung Indonesia tahun depan .

          Usai acara penyerahan Surat Kepercayaan dan ramah tamah, acara diakhiri dengan pengambilan foto bersama bersama. Di depan pintu utama Istana Kepresidenan dikumandangan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan pengawalan dari pasukan Evzone.

          Sebagai bagian dari acara credential, Dubes Benny Bahanadewa mengadakan resepsi di Wisma Duta dengan mengundang Dubes  Perwakilan negara lain dan mitra dari Kementerian Luar Negeri dan Kementerian terkait.

    (ZG)
(T.H-ZG/B/E001/E001) 30-11-2012 09:51:55

Kamis, 29 November 2012

PPI-UK

PPI-UK INGIN TRANSPARANSI DAN KERJA SAMA DPR

London, 29/11 (ANTARA) - Perhimpunan Pelajar Indonesia di United Kingdom (PPI UK) menginginkan transparansi dan melakukan kerja sama dengan DPR RI yang melakukan kunjungan ke luar negeri khususnya ke Inggris.

Hal itu disampaikan Ketua PPI UK, Haikal Bekti Anggoro, dalam pertemuan dengan tim Badan Legislatif DPR RI dalam acara ramah tamah diadakan di Ruang Crutacala KBRI London, yang dihadiri Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Inggris dan Irlandia Utara, TM Hamzah Thayeb, beserta staf KBRI dan perwakilan PPI UK, Rabu.

Dalam pertemuan tersebut mahasiswa membahas beberapa topik dan meminta para delegasi Tim Badan Legislatif DPR yang tengah mengadakan kunjungan kerja di London dipimpin Dimyati Natakusuma untuk memberikan penjelasan mengenai kunjungan kerja ke London.

Sebelumnya PPI UK membacakan pernyataan sikap dari aliansi PPI Eropa dan Amerika terhadap kunjungan kerja maupun studi banding, seperti tercantum di website PPI UK .

PPI UK pun menyampaikan kecewanya terhadap Ketua DPR RI, Marzuki Alie terhadap pernyataannya mengenai pelajar Indonesia di luar negeri. PPI UK menyatakan, pelajar Indonesia belajar di luar negeri karena ingin berkontribusi di Indonesia kelak sekembali ke Tanah Air untuk meningkatkan kualitas universitas di Indonesia.

Dalam kesempatan itu Haikal Bekti Anggoro menyampaikan beberapa poin yang menjadi bahan kerja sama antara DPR RI dan PPI UK dan memastikan setiap rupiah yang dikeluarkan rombongan DPR RI dapat kembali ke masyarakat Indonesia dalam bentuk kebijakan yang bermanfaat.

Selain itu, PPI UK juga berharap dengan koordinasi tersebut, setiap rombongan DPR RI yang hadir dapat bertemu dan berdiskusi dengan pelajar Indonesia yang ahli di bidangnya.

Sementara itu, Dimyati Natakusuma menyatakan kunjungannya ke Inggris cukup bermanfaat dan menyebutkan di UK tidak terdapat UU yang mengatur Keinsinyuran, melainkan hanya terdapat badan regulasi independen bernama "Engineering Council".

Ia membandingkan walaupun tanpa UU Keinsinyuran, badan regulasi di UK tetap dapat bekerja, sementara di Indonesia hal tersebut tidak dapat dilaksanakan.

Untuk diketahui, Badan Legislasi tersebut telah mengunjungi British Parliament, Department for Business, Innovation and Skills dan Royal Academic of Engineering. Selain itu mengunjungi Institution for Civil Engineers and UK Engineering Council dan akan melakukan pertemuan dengan Royal Institute of British Architect.

Pemimpin rombongan menyatakan alasan mengunjungi UK karena rombongan menilai proyek yang ada di UK yang terbaik di dunia dan ingin membandingan antara ada dan tidak adanya UU Keinsinyuran sebuah negara.

Dimyati Natakusuma mengakui ada juga kunjungan DPR RI maupun pemerintah yang mungkin kurang dapat dipertanggung jawabkan.

Dalam kesempatan itu ia juga mendukung kegiatan yang dilakukan PPI UK yang merangkul mahasiswa Indonesia di luar negera diharapkan akan bermanfaat saat kembali ke Tanah Air.

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk UK dan Irlandia Utara, Hamzah Thayeb, mengakui, kalau dirinya memang sebagai dutabesar RI di Inggris. ¿Kalau saya ini memang Duta Besar. Namun Duta Besar sebenarnya adalah kalian sebagai pelajar," ujarnya.

Dalam dialog terbuka, PPI UK menawarkan pembahasan RUU Keinsinyuran dengan para pelajar, di antaranya DPR RI perlu memahami sistem Pemerintahan Inggris yang berbentuk demokrasi parlemen dengan konstitusi monarki.

PPI UK minta Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di seluruh dunia mendapat kesempatan untuk memberi masukan kepada tim DPR RI yang berkunjung ke luar negeri seperti yang dilakukan PPI UK .
Haikal Bekti Anggoro berharap adanya jalinan kerja sama antara PPI UK dan DPR RI di masa datang dengan mengadakan acara diskusi, dan berbagai bentuk lainnya. ***3***
(T.H-ZG/B/F002/F002) 29-11-2012 06:24:18

Rabu, 28 November 2012

INGGRIS

DUBES: BANYAK WARGA INGGRIS BELUM TAHU INDONESIA

London, 28/11 (ANTARA) - Dutabesar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia Hamzah Thayeb mengakui, banyak warga Inggris belum mengetahui mengenai Indonesia meski Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkunjung ke London atas undangan Ratu Elizabeth belum lama ini.

Dubes Hamzah Thayeb mengatakan hal itu pada pertemuan bulanan dan sekaligus rapat tahunan Perhimpunan Indonesia-Inggeris (The Anglo-Indonesian Society) yang dihadiri lebih dari 100 anggota berlangsung di gedung KBRI London, Selasa malam.

Dubes mengharapkan seluruh anggota Perhimpunan Indonesia Inggris yang diketuai mantan Dubes Inggris di Indonesia Charles Humfrey bisa membantu memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Inggris.

Dubes Hamzah Thayeb juga berbagi pengalaman saat kunjungan kenegaraan Presiden SBY beberapa waktu lalu dan juga berbicara mengenai hubungan Indonesia dan UK.

Diharapkannya berbagai kesepakatan yang dihasilkan kedua belah pihak dan telah diputuskan baik pada saat kunjungan PM Inggris David Cameron ke Indonesia April lalu maupun saat kunjungan kenegaraan SBY beberapa waktu lalu dapat ditindak lanjuti di tingkat pelaksana atau pemangku kepentingan terkait meningkatkan hubungan bilateral kedua belah pihak.

Dalam pertemuan itu Dubes juga menyampaikan tentang arti kunjungan Presiden SBY ke London pada 30 Oktober - 3 November yang berhasil mencapai berbagai kesepakatan diantaranya di bidang pendidikan, pertahanan, ekonomi kreatif dan energi serta perubahan iklim.

Untuk itu Dubes Hamzah Thayeb minta kepada seluruh anggota Perhimpunan Indonesia Inggris dapat mengimplementasikan dari berbagai kesepakatan yang dicapai antara kedua negara. Diantaranya masalah pendidikan yang sangat penting bagi peningkatan sumber daya manusia di Indonesia.
Dikatakannya peran serta 'friend of Indonesia' seperti Anglo Indonesian Society sangat diperlukan dalam mengimplementasikan berbagai kesepakatan yang berhasil dicapai.

Ketua Anglo-Indonesian Society, Charles Humfrey mengatakan perhimpunan ini terdiri didirikan tahun 1956 hingga saat ini memiliki sekitar 300 anggota, umumnya adalah orang Inggris, baik mantan diplomat dan orang yang pernah bertugas di Indonesia, maupun pelajar, akademik dan turis yang saling berminat terhadap Indonesia.

Perhimpunan Indonesia-Inggris, sekitar seper tiga diantaranya adalah orang Indonesia dan diplomat Indonesia, merupakan suatu forum budaya, sosial dan non-politik yang pertemuan diadakan delapan kali pertahun di KBRI London, dengan disertai ceramah.

(ZG)
(T.H-ZG/B/E001/E001) 28-11-2012 10:43:14

TESTE OF BALI

"A TASTE OF BALI" PROMOSIKAN BALI DI LONDON

London, 28/11 (ANTARA) - Pulau Dewata Bali bukan saja dikenal dengan keindahan alam dan budaya serta arsitektur bangunan tetapi juga makanan yang berhasil menarik perhatian kalangan masyarakat Inggris dalam acara "A Taste of Bali," yang diadakan di London, Selasa malam.

Acara diawali dengan penampilan penari Ratna Tantra membawakan Tari Bali yang mendapat sambutan dari sekitar 50 undangan yang terdiri dari berbagai kalangan bergerak dalam industri pariwisata di London.

"Kami berupaya memperkenalkan Bali secara utuh kepada masyarakat Inggris," ujar Yenni Maelianawati, salah seorang dari enam kelompok personil Jalan kepada ANTARA London.

Acara A Teste of Indonesia yang diadakan kelompok anak muda yang bergabung dalam Jalan berkolaborasi dengan hotel Metropolitan London berupaya memperkenalkan Bali secara utuh.

Selain menampilkan kesenian berupa tarian Bali juga hidangan makan malam dengan menu khas dari Puri Ganesha dengan menu makanan sehat yang dipelopori oleh Diana van Cranagh.

Dalam acara A Taste of Bali yang juga merupakan culture excange dari seniman Indonesia dan Inggris seperti hasil karya seniman Sinta Tantra yang berdomsili di Inggris memberikan sentuhan Bali dalam karyanya yang monumental Jembatan sepanjang 300 meter yang membela sungai Thames di daerah Canary Wharf disulap Sinta Tantra dengan penampilan yang berbeda dengan karya seni lukis luar ruang dengan warna-warni yang banyak dipengaruhi dari Bali.

Dalam acara A Taste of Bali, Sinta Tantra mencerita tentang keterlibatannya dalam dunia seni Inggris dan bagaimana Bali sangat mempengaruhi karyanya .

Sebelumnya Joy Fleischmann, istri dari Arthur Fleischmann yang menghabis waktu selama dua tahun di Bali (1938/1939) dalam karya photografi dan patung bercerita mengenai kenangan mereka saat menetap di Bali dan juga pengaruh Bali dalam karyanya.

Sementara itu Diana Von Cranagh - pelopor makanan mentah pemilik dan mengelola Puri Ganesha di North Bali Barat bersama-sama dengan sang suami asal Bali berbicara tentang konsep makanan mentah di Asia Tenggara, khususnya sekitar Puri Ganesha.

Diana berkolaborasi dengan Metropolitan dan kepala koki, Kadir Konuk, dan kepala koki Como Shambhala Heidi Flanagan menyediakan makan malam dengan menu khas Bali yang mendapat sambutan dari undangan.***2***(ZG)
(T.H-ZG/B/S006/S006) 28-11-2012 11:13:43



MAHASISWA DI RUSIA

KEMENDIKBUD PRIHATIN SEDIKITNYA MAHASISWA INDONESIA DI RUSIA

               London, 27/11 (ANTARA) - Inspektur pada Inspekorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI,  Maralus Panggabean,  menyampaikan keprihatinan sedikitnya jumlah mahasiswa Indonesia di Rusia, padahal Rusia merupakan negara besar dan memiliki hak veto di PBB serta maju di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

              Hal itu disampaikan Maralus Panggabean dalam diskusi dengan mahasiswa Indonesia di Rusia yang berlangsung di KBRI Moskow beberapa waktu lalu, ujar Sekretaris Dua Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana kepada ANTARA London, Selasa.

              Diskusi dengan tema "Mahasiswa dan Peranannya dalam Babak Baru Hubungan Indonesia Rusia" dihadiri sekitar 50 peserta yang terdiri dari mahasiswa Indonesia yang berdomisili di Moskow dan sekitarnya, serta beberapa pejabat KBRI Moskow.

              Maralus mengatakan keprihatinan ini antara lain jumlah mahasiswa Indonesia di Rusia yang masih sedikit. Rusia merupakan negara besar, memiliki hak veto di PBB dan maju di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

              "Kesenjangan ini sangat besar. Ini sebagai bahan evaluasi Kemdikbud agar gagasan Duta Besar RI Moskow untuk memajukan kerjasama pendidikan ditunjang oleh Kemdikbud", ujar Maralus.

                Menurut Maralus, Rusia tidak seperti yang dibayangkan sebelumnya. Rusia sudah berubah. Setelah melihat Rusia ini, perlu dipertimbangkan pemberian beasiswa seluas-luasnya kepada warga Indonesia. Anggaran mendukung dan sangat layak apabila mahasiswa Indonesia di Rusia perlu ditambah jumlahnya.

                Pada tahun 1960-an ribuan mahasiswa Indonesia studi di Rusia. Saat ini jumlahnya sebanyak 130 orang yang sebagian besar adalah penerima beasiswa Pemerintah Rusia. Jumlah tersebut belum mencerminkan jumlah penduduk Indonesia secara keseluruhan.

                 Sementara itu, jumlah mahasiswa dari negara tetangga Indonesia seperti Malaysia lebih dari 3000 orang dan Vietnam mencapai 6000 orang.

                Studi di Rusia membutuhkan kesiapan mental, intelektual dan finansial. Salah satu permasalahan yang dihadapi mahasiswa Indonesia di Rusia adalah terbatasnya biaya hidup. Uang beasiswa yang diterima mahasiswa saat ini terbatas dan kurang dari 100 dolar Amerika Serikat setiap bulan sehingga tidak mencukupi untuk menutupi kehidupan sehari-hari.

              Ketua Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia Cabang Moskow (PERMOS), Abdi Putra, mengharapkan perhatian dari Pemerintah Indonesia kepada mahasiswa Indonesia di Rusia berupa bantuan tambahan uang beasiswa, seperti yang diberikan negara lain kepada mahasiswanya. 
          "Kami sangat mengharapkan adanya perhatian dari Pemerintah Indonesia kepada mahasiswa Indonesia di Rusia berupa bantuan tambahan uang beasiswa, seperti yang diberikan pemerintah negara-negara lain kepada mahasiswanya yang studi di sini",  ujar Rio asal Bangka,salah satu mahasiswa penerima beasiswa Pemerintah Rusia yang mengambil program magister Ilmu Hukum Internasional di Universitas Persahabatan Antar Bangsa (RUDN).

               Sementara itu Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus Djauhari Oratmangun menyampaikan dengan perkembangan tatanan global yang ada dan terus berkembangnya hubungan Indonesia-Rusia, dibutuhkan putra-putri terbaik bangsa lulusan Rusia. "Mereka sebagai pionir yang akan menjembatani hubungan kedua bangsa di masa mendatang", ujar Dubes Djauhari.

                Menurut Dubes Djauhari, sekitar tiga dasawarsa Rusia/Uni Soviet jauh dari "radar" masyarakat Indonesia sehingga tidak ada mahasiswa Indonesia yang datang untuk studi di Uni Soviet/Rusia pada periode 1965-1995. Kini waktunya mengembalikan kembali "kemesraan hubungan Indonesia-Rusia" melalui bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan.

                Dubes Djauhari dan Maralus Panggabean sepakat untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas mahasiswa Indonesia di Rusia. Salah satu perhatian terhadap mahasiswa adalah pemberian beasiswa kepada mahasiswa Indonesia di Rusia dari Pemerintah Indonesia.

              Dalam diskusi disampaikan pula paparan tentang pendidikan Indonesia dengan tema "Mempersiapkan Generasi Emas 100 tahun Indonesia Merdeka" oleh Gogot Suharwoto, Kepala Bagian Perencanaan Program dan Anggaran Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Kemdikbud RI.

    ***3***(ZG)
(T.H-ZG/B/M019/M019) 27-11-2012 04:57:03

SISTER CITY

MANADO-LIVERPOOL JALIN KERJA SAMA SISTER CITY

          Liverpool, Inggris, 27/11  (ANTARA) -  Pemerintah Kota Manado, Indonesia dan Pemerintah Kota Liverpool, Inggris, resmi melakukan perjanjian kerja sama "Sister City" dengan ditandatanganinya nota kesepahaman (MOU) oleh kedua petinggi kota tersebut, Senin.

         Nota kesepahaman itu telah ditandatangai oleh Wali Kota Menado Dr Vicky Lumentut dengan Lord Mayor Sharon Sullivan di Gedung Town hall kota Liverpool, Inggris , yang berjarak sekitar empat jam dari London.

         Acara penandatangan Sister City  disaksikan Dutabesar RI untuk Kerajaan Inggris dan Republik Irlandia Hamzah Thayeb dan Deputy Chief of Mission KBRI London, Harry R.J Kandou dan Wakil Pemerintah Kota dan Dewan Kota Liverpool, demikian Sekretaris Tiga KBRI London Billy Wibisono kepada ANTARA London.

         Dubes Hamzah Thayeb mengatakan, kerja sama kota kembar antara Manado dan Liverpool menjadi momentum yang sangat baik dari kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono awal bulan ini ke London atas undangan Ratu Elizabeth serta kunjungan PM Inggris David Cameron ke Indonesia April.

         Dubes Hamzah Thayeb menyambut baik kerja sama sister-city ini terutama dalam  peningkatan hubungan  bilateral kedua negara yang akan sangat terbantu dengan  people-to-people contact . Sebelumnya Dubes juga menjadi saksi dengan diadakannya penandatangan kerjasama perusahaan penerbangan Garuda Indonesia dengan kelompok Sepakbola Liverpool FC.

         Diharapkannya pada tahun mendatang akan ada penerbangan langsung Garuda ke London yang juga akan menghubungkan masyarakat Liverpool dengan masyarakat Manado.

          Kedua kota mempunyai kesamaan sepert kota pelabuhan, sumbangan turisme yang cukup besar, kota yang kreatif , Liverpool sebagai Pop Capital of Europe sementara Manado banyak menghasilkan penyanyi. Selain itu kedua  kota ingin dijadikan sebagai kota yang ramah lingkungan (sustainable cities).

          Lord Mayor Sharon juga menyambut baik sekali kerja sama ini dan menyatakan keinginannya  untuk berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat.

          Dalam memorandum saling pengertian antara kedua kota tersebut disebutkan Pemerintah Kota Manado, Republik Indonesia dan Pemerintah Kota Liverpool, Kerajaan Inggris, berhasrat untuk meningkatkan hubungan kemitraan dan kerjasama yang saling menguntungkan di antara masyarakat kedua kota.

          Dalam MOU disebutkan kedua belah pihak  mengakui pentingnya asas-asas kesetaraan dan saling menguntungkan dengan merujuk pada Pernyataan Kehendak tentang Kerjasama Kota Kembar antara Kota Manado, Republik Indonesia dan Kota Liverpool, Kerajaan Inggris yang ditandatangani di Liverpool pada tanggal 15 Maret lalu.

          Sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di masing-masing negara telah mencapai pengertian tujuan dari Memorandum Saling Pengertian ini adalah untuk membentuk Kerjasama Kota Bersaudara di antara Para Pihak dalam rangka memajukan dan memperluas kerjasama yang efektif dan saling menguntungkan kedua belah pihak dalam pembangunan kedua kota.

          Bidang kerjasama masing-masing pihak akan melaksanakan tindak lanjut dari Memorandum Saling Pengertian ini sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di masing-masing negara diberbagai bidang sebagai diantaranya kebudayaan, pariwisata, pendidikan dan pelatihan.

          Selain itu juga mencakup lingkungan hidup, kesehatan dan olahraga, industri dan perdagangan serta bidang-bidang lain yang disetujui oleh kedua pihak.

          Dalam nota kesepaham itu juga disebutkan kedua akan  membentuk suatu kelompok kerja bersama untuk kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam Memorandum Saling Pengertian ini yang akan mengevaluasi kemajuan kerjasama dan memberi rekomendasi untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya.

          Anggota dari Kelompok Kerja Bersama ini terdiri dari wakil-wakil masing-masing pemerintah kota. Kelompok Kerja dapat menyertakan sektor swasta bila dipandang perlu berdasarkan kesepakatan bersama Para Pihak. Kelompok Kerja Bersama akan bertemu apabila diperlukan, secara bergantian di Liverpool atau di Manado.

         Dalam nota kesepaham itu juga disebutkan masing-masing pihak wajib melindungi hak-hak kekayaan intelektual pihak lain sesuai dengan hukum nasional yang berlaku di masing-masing negara. Dalam hal pengaturan khusus, program atau proyek  yang menghasilkan kekayaan intelektual, Para pihak  harus memasukkannya dalam pengaturan terpisah sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di masing-masing negara.

          Memorandum Saling Pengertian ini berlaku sejak tanggal penandatanganan, dan berlaku selama jangka waktu lima tahun, dan dapat diperpanjang melalui kesepakatan bersama untuk periode 5 (lima) tahun berikutnya. ***3***
(T.H-ZG/B/F002/F002) 27-11-2012 07:10:08

   
   

ISLAM DI EROPA

PERKEMBANGAN ISLAM DI EROPA KARENA NILAI AJARAN

              London, 27/11 (ANTARA) -  Guru Besar di Universitas Islam Internasional Malaysia Prof DR H Sohirin Mohammad Solihin mengakui Islam semakin berkembang pesat di Eropa khususnya  di Inggris, karena nilai-nilai ajaran Islam sesusai dengan fitrah manusia itu sendiri.

              Hal itu disampaikan pendiri Keluarga Islam Britania Raya (KIBAR)  Sohirin Mohammad Solihin dalam pengajian bulanan yang diadakan KBRI London yang juga dihadiri sekitar 200 umat Islam di Inggris termasuk Dutabesar RI untuk Kerajaan Inggris dan Ny Lastry Thayeb, akhir pekan.

             Kehadiran Sohirin Mohammad Solihin ke Inggris dalam rangkaian Kibar gathering itu mengakui Islam sebagai agama termuda dibandingkan agama samawi lain nya. Maksudnya kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW lebih muda dibanding agama-agama lain yang sudah eksis sebelumnya seperti Hindu, Buda, dan Kristen.

               Menurut Sohirin yang pernah bekerja di Yayasan Islam, Leicester, Inggris Kingdom di  unit khusus pada Christian-Muslim Relation, seringkali diklaim oleh kalangan-kalangan ilmuan non-Muslim dalam bidang study of religions yang dikatakannya pendapat seperti itu betul jika melihat Islam yang diberikan Allah SWT  kepada Nabi Muhammad.

              Namun, pada hakekatnya Islam bukan saja diberikan kepada Nabi Muhammad melainkan sudah diberikan sejak nabi-nabi sebelumnya sejak Nabi Adam, ujar Sohirin Mohammad Solihin  yang terlibat dalam sejumlah seminar dan konferensi tentang pemikiran Islam, isu-isu kontemporer umat Islam dan dialog antar-agama, baik di tingkat nasional maupun internasional.

              Justru kedatangan Islam pada Nabi Muhammad SAW bermaksud untuk memperbaharui nila-nilai ajaran keislaman yang telah ditinggalkan oleh pengikut para nabi sebelumnya. Inilah pada intinya yang menyebabkan Allah SWT mengutus para nabi dari waktu ke waktu yang di akhiri dengan kehadiran Nabi Muhammad, sbgai nabi terakhir.

                Dikatakannya penyebab pengikut Islam semakin pesat di Eropa dan seperti di Inggeris yang menjadi penyebab utama adalah karena nilai-nilai ajaran Islam sesusai dengan fitrah manusia itu sendiri.

                 Menurut penulis buku Koptik dan Muslim di Mesir: Studi harmoni dan Permusuhan, Islam dan Politik: Munculnya Gerakan reformatif di Indonesia, di Eropa orang semakin memiliki daya nalar pemikiran semakin tinggi dan rasional. Oleh karena saat mengikuti doktrin keagamaan yang tidak rasional, cenderung ingin mencari yang benar dan masuk akal.

               Di tambah lagi, orang melihat gejala kehidupan yang serba materialistik ternyata tidak dapat mengantar pada 'kebahagian hidup'. Ada yang hal menarik bahwa ternyata saat melihat kehancuran moral, orang yang berfikir normal akan mencari nilai pandangan hidup yang dapat menentramkan jiwa mereka. Ini bisa dianggap sebagai power inti ajaran Islam yang tidak bertententangan dengan fitrah itu.

             Sementara itu Sohirin Mohammad Solihin  mengatakan gagasan berdirinya KIBAR, pada tahun 1986, yang mendapat tugas dari sebuah organisasi Islam di Saudi Arabia (Rabitah Alam Islami namnya) untuk melakukan kegiatan dakwah dan memberi khotbah jum'at di kampus perguruan tinggi di Inggeris.

             "Saya ditetapkan di Islamic Foundation sebagai markas kegiatan dakwah. Namun selain itu, saya juga ditugaskan meneliti gerakan kristenisasi international di dunia Islam melalui Islamic Foundation itu," ujarnya.

              Dikatakannya setiap hari Jumat Sohirin yang menjabat sebagai asosiasi penelitian di Oxford Centre for Islamic Studies, St.Cross College, Oxford University, dari 1994-1995 berkeliling memberi khutbah di kampus-kampus melalui kerjasama dengan Islamic Socities,
          Selain itu, ia juga terlibat dalam ceramah-ceramah mingguan dan seringkali diundang  mahaswa Malaysia. Di tengah kegiatan itu, ketemu dengan beberapa mahasiswa Indonesia, khususnya, yang disponsori  BPT yang di pimpin Prof Habibie waktu itu.

              Akhirnya, banyak yang tertarik dengan materi yang disampaikan dan mengadakan pertemuan dalam skala lebih banyak. Pengajian pertama pada tahun 1987 di Islamic Foundation, Leicester tempat digelarnya Autum Kibar gathering baru baru ini.

              Dalam berbagai pertemuan disepakati dibentuknya forum itu disebut KIBAR (Keluarga Islam Britania Raya) yang dimaksudkan tidak berafiliasi pada salah satu organisasi Islam mana pun di Indonesia.

              Bahkan sebagai alat yang dapat menampung siapa saja dari organisasi asal manapun. Target utama dibentuknya KIBAR adalah memberi visi wawasan Islam dan komitment pada ajran Islam dalam segala dimensi kehidupan, demikian Sohirin Mohammad Solihin yang berhasil gelar PhD dari University of Birmingham.

    ***3***(ZG)

(T.H-ZG/B/M019/M019) 27-11-2012 08:04:07

DPR DI BERLIN

  DUBES DUKUNG KUNJUNGAN TIM DPR-RI KE JERMAN

              London, 27/11 (ANTARA) -  Dubes RI untuk Federasi Jerman  Dr Eddy Pratomo menyatakan pihak KBRI di Berlin mendukung seluruh kunjungan anggota DPR-RI ke Jerman yang mempunyai tujuan dan visi yang jelas.

                Hal itu disampaikan Dubes Eddy Pratomo sehubungan dengan adanya pro-kontra dengan adanya kunjungan Badan Legislatif (Baleg) DPR-RI yang dipimpin  Sunardi Ayub di Berlin baru baru ini dan juga adanya beberapa dokumentasi yang diunggah ke media sosial yang mengundang kontraversi.

              Konselor KBRI Berlin, Ayodhia G.L.Kalake kepada ANTARA London, Selasa mengatakan KBRI selalu memberikan dukungan penuh dan fasilitasi yang diperlukan DPR dalam setiap kunjungannya.

              KBRI juga selalu berupaya menjembatani dialog antar unsur-unsur masyarakat di Jerman dengan setiap Delegasi Kunker DPR RI, meskipun tidak selalu berhasil, ujarnya.

              Lebih lanjut Dubes Eddy Pratomo mengatakan pihak KBRI selalu berkonsultasi dengan Kementerian terkait dalam mendiskusikan substansi diskusi maupun lembaga yang akan dikunjungi.

              Dikatakannya ia juga menyambut baik ajakan dialog dari seluruh komponen warga Indonesia di Jerman dengan seluruh pejabat dari lembaga Negara Indonesia yang berkunjung ke Jerman. Pertemuan semacam justru diharapkan akan menjadi forum komunikasi seluruh komponen bangsa.

            Seperti halnya dalam kunjungan kerja Baleg dengan pimpinan delegasi Sunardi Ayub , KBRI menyelenggarakan pertemuan formal dengan seluruh delegasi bertempat di KBRI Berlin.

               Dalam pertemuan tersebut Dubes Eddy Pratomo menyampaikan gambaran mengenai pokok-pokok dari Undang-Undang Keinsinyuran yang dimiliki oleh beberapa negara bagian di Jerman yang dapat dimanfaatkan dalam penyusunan RUU Keinsinyuran Indonesia.

               Mengingat pentingnya setiap Kunker DPR ke Jerman yang memerlukan tindak-lanjut di masa datang, KBRI selalu membuat catatan dan dokumentasi untuk kepentingan dinas yaitu pelaporan ke Pemerintah Pusat dan tidak pernah menyampaikannya kepada publik.

                Dengan demikian sekiranya terdapat beberapa dokumentasi yang diunggah ke media sosial, maka dapat dipastikan bukan berasal dari KBRI, demikian Dubes Eddy Pratomo.

    ***1***(ZG)


(T.H-ZG/B/M019/M019) 27-11-2012 09:23:10